Ilustrasi. (Foto: Reuters)
NEW YORK - Saham-saham di Amerika Serikat (AS) ditutup
naik tipis karena pendapatan emiten, meskipun lemah, namun mampu
mendorong data ekonomi AS. Namun, investor masih berhati-hati lantaran
perlambatan pertumbuhan ekonomi global belum juga membaik.
Proyeksi
penurunan laba dari beberapa perusahaan-perusahaan besar seperti Apple
(AAPL.O) dan Amazon (AMZN.O), Samsung, Renault (RENA.PA) serta Ericsson
(ERICb.ST) di Eropa, kontras dengan pertumbuhan ekonomi AS kuartal III,
serta tanda-tanda perbaikan dalam perekonomian China.
Saham Apple
(AAPL.O), menjadi saham yang paling volatile, sebelum ditutup turun 0,9
persen menjadi USD604 di New York. Apple secara mengejutkan mencatat
keuntungan yang rendah jauh dari prediksi analis, serta laba kuartalan
dan penjualan iPad yang jatuh jauh dari harapan.
Melansir Reuters,
Sabtu (27/10/2012), The Dow Jones industrial average (DJI) naik tipis
3,53 poin atau 0,03 persen ke 13.107,21, Indeks The Standard & Poor
500 (SPX) naik 0,07 persen menjadi 1.411,94, dan Nasdaq Composite Index
(IXIC) naik 0,06 persen menjadi 2.987,95.
Untuk minggu ini, Dow
turun 1,8 persen, S & P 500 turun 1,5 persen dan Nasdaq turun 0,6
persen. Laba yang lebih rendah telah menjadi perhatian investor musim
ini. Hanya 36,9 persen dari perusahaan di S&P 500 telah melaporkan
pendapatan yang melampaui ekspektasi. Para analis memprediksi terdapat
62 persen laba emiten yang menguat.
Harga US Treasuries naik
karena pendapatan perusahaan yang mengecewakan memicu pembelian safe
haven. Benchmark Treasury 10-tahun menghasilkan 1,704 persen, turun dari
1,81 persen di bawah rata-rata pergerakan 200-hari.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar