Selasa, 23 Oktober 2012

239 Polisi Lalu Lintas Makassar Amankan Idul Adha

Makassar - Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Lafri Prasetyono, mengatakan, pihaknya mengerahkan sedikitnya 239 petugas untuk mengamankan pelaksanaan salat Idul Adha 1433 Hijriah, Jumat, 26 Oktober 2012. Petugas yang diturunkan, ia mengatakan, akan fokus mengatur penutupan dan perubahan arus lalu lintas yang akan dilakukan selama lima jam pada hari pelaksanaan.

"Sebanyak 239 polisi akan stand-by mulai pukul 04.00 sampai 09.00 Wita," kata dia, Selasa, 23 Oktober. Penempatan personel tidak hanya dimaksudkan untuk mengatur arus lalu lintas. Aparat juga akan melakukan pengamanan dengan memantau kondisi di lapangan, termasuk di lokasi parkir yang disediakan untuk memastikan tidak terjadi tindak pidana, seperti pencurian.

Di Makassar, pelaksanaan ibadah hari besar agama Islam itu akan dipusatkan di tiga lokasi, yaitu Lapangan Karebosi, Masjid Al Markaz Al Islami, dan Masjid Raya Makassar. Di sekitar lokasi ibadah, kepolisian akan melakukan penutupan dan perubahan arus lalu lintas pada 13 ruas jalan di Kota Makassar. Selain itu, ada 22 ruas jalan yang sudah ditetapkan kepolisian sebagai lokasi parkir bagi jemaah yang hendak salat Idul Adha dalam tiga lokasi yang berada tak jauh dari pusat Kota Daeng.

Untuk pengamanan pasar tumpah jelang Idul Adha, ia mengatakan, sudah disiagakan sejumlah personel di beberapa titik rawan. Meski demikian, fenomena pasar tumpah sebenarnya merupakan kewenangan bagi PD Pasar dan Satpol PP untuk penertiban. "Kami hanya sebatas mengurai potensi terjadinya kemacetan. Kalau penertiban, sebenarnya kewenangan pemerintah," ucapnya.

Adapun Kepala Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat mengatakan, pengamanan yang dilakukan petugas tidak hanya fokus pada waktu pelaksanaan salat Idul Adha. Aparat juga akan melakukan pemantauan aktivitas penyembelihan hewan kurban hingga pembagian.

Segala bentuk kerawanan yang dapat mengakibatkan gangguan keamanan dan ketertiban sejak dini berupaya dieliminasi kepolisian. "Pengamanan dimaksudkan agar seluruh kegiatan berjalan lancar, termasuk ibadah bisa khidmat dan khusyuk," ucap dia.

Karena itu, pihaknya berharap agar semua pihak selalu bersinergi dan berkoordinasi, seperti melapor ke aparat jika hendak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Pada saat pembagian kurban, misalnya, panitia seharusnya punya data yang jelas mengenai penerima. Selain itu, panitia harus sudah mengatur dan mempunyai mekanisme pembagian agar tidak berakhir ricuh maupun ada pihak yang merasa tidak puas.

Mengenai pengalihan arus lalu lintas dan penutupan jalan, disebutnya, merupakan kewenangan kepolisian wilayah masing-masing dan sudah dikoordinasikan dengan pimpinan. Ia mengatakan, pengamanan aparat sebenarnya tidak hanya dilakukan di titik tertentu yang menjadi pusat pelaksanaan salat Idul Adha pada suatu daerah. Petugas kepolisian akan bertanggung jawab pada setiap lokasi yang masuk wilayah hukumnya, mulai kabupaten hingga kecamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar