Makassar - Kepala
Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Lafri
Prasetyono, mengatakan, pihaknya mengerahkan sedikitnya 239 petugas
untuk mengamankan pelaksanaan salat Idul Adha 1433 Hijriah, Jumat, 26
Oktober 2012. Petugas yang diturunkan, ia mengatakan, akan fokus
mengatur penutupan dan perubahan arus lalu lintas yang akan dilakukan
selama lima jam pada hari pelaksanaan.
"Sebanyak 239 polisi akan stand-by
mulai pukul 04.00 sampai 09.00 Wita," kata dia, Selasa, 23 Oktober.
Penempatan personel tidak hanya dimaksudkan untuk mengatur arus lalu
lintas. Aparat juga akan melakukan pengamanan dengan memantau kondisi di
lapangan, termasuk di lokasi parkir yang disediakan untuk memastikan
tidak terjadi tindak pidana, seperti pencurian.
Di Makassar,
pelaksanaan ibadah hari besar agama Islam itu akan dipusatkan di tiga
lokasi, yaitu Lapangan Karebosi, Masjid Al Markaz Al Islami, dan Masjid
Raya Makassar. Di sekitar lokasi ibadah, kepolisian akan melakukan
penutupan dan perubahan arus lalu lintas pada 13 ruas jalan di Kota
Makassar. Selain itu, ada 22 ruas jalan yang sudah ditetapkan kepolisian
sebagai lokasi parkir bagi jemaah yang hendak salat Idul Adha dalam
tiga lokasi yang berada tak jauh dari pusat Kota Daeng.
Untuk
pengamanan pasar tumpah jelang Idul Adha, ia mengatakan, sudah
disiagakan sejumlah personel di beberapa titik rawan. Meski demikian,
fenomena pasar tumpah sebenarnya merupakan kewenangan bagi PD Pasar dan
Satpol PP untuk penertiban. "Kami hanya sebatas mengurai potensi
terjadinya kemacetan. Kalau penertiban, sebenarnya kewenangan
pemerintah," ucapnya.
Adapun Kepala Humas Polda Sulawesi Selatan
dan Barat mengatakan, pengamanan yang dilakukan petugas tidak hanya
fokus pada waktu pelaksanaan salat Idul Adha. Aparat juga akan melakukan
pemantauan aktivitas penyembelihan hewan kurban hingga pembagian.
Segala bentuk kerawanan yang dapat mengakibatkan gangguan keamanan dan
ketertiban sejak dini berupaya dieliminasi kepolisian. "Pengamanan
dimaksudkan agar seluruh kegiatan berjalan lancar, termasuk ibadah bisa
khidmat dan khusyuk," ucap dia.
Karena itu, pihaknya berharap
agar semua pihak selalu bersinergi dan berkoordinasi, seperti melapor ke
aparat jika hendak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Pada saat pembagian kurban, misalnya, panitia seharusnya punya data yang
jelas mengenai penerima. Selain itu, panitia harus sudah mengatur dan
mempunyai mekanisme pembagian agar tidak berakhir ricuh maupun ada pihak
yang merasa tidak puas.
Mengenai pengalihan arus lalu lintas
dan penutupan jalan, disebutnya, merupakan kewenangan kepolisian wilayah
masing-masing dan sudah dikoordinasikan dengan pimpinan. Ia mengatakan,
pengamanan aparat sebenarnya tidak hanya dilakukan di titik tertentu
yang menjadi pusat pelaksanaan salat Idul Adha pada suatu daerah.
Petugas kepolisian akan bertanggung jawab pada setiap lokasi yang masuk
wilayah hukumnya, mulai kabupaten hingga kecamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar