Dahlan Iskan (Antarafoto) |
Selain itu, dirinya juga meninjau proyek pembangunan Bandara Sultan Thaha dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Jambi hingga tengah malam. "Sebenarnya, rencana kunjungan ke Jambi itu sudah lama, tapi kebetulan karena sibuk, maka baru hari ini dapat dilakukan," katanya.
Ditanya tanggapan soal pemanggilan oleh DPR dan akan ada pemanggilan paksa oleh DPR, Dahlan mengatakan tidak menjadi soal, sebab dirinya tidak merasa merugikan negara saat menjabat Dirut PLN. "Terserah DPR saja, tidak jadi menteri pun tidak masalah, Alhamdulillah. Saya ini ditunjuk sebagai menteri Alhamdulillah, tidak ditunjuk sebagai menteri pun Alhamdulillah. Tidak hanya itu, saya sakit Alhamdulillah, mati Alhamdulillah dan hidup pun Alhamdulillah," katanya.
Menanggapi hasil audit BPK terkait dugaan kerugian negara sebesar Rp 37 triliun di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) saat dirinya menjabat Direktur Utama, Dahlan menerangkan, waktu itu PLN dijanjikan akan dipasok gas sebagai pengganti BBM untuk pembangkit listrik sebanyak 200 MM sebagai langkah penghematan dan sudah disahkan oleh DPR.
Namun katanya, hingga 2011, gas yang dijanjikan tidak datang, sementara PLN tidak memiliki gas, maka rencana tersebut gagal dilakukan. Dalam situasi itu, kata Dahlan, hanya ada dua pilihan yang dapat dilakukan, yakni listrik di Jakarta padam selama 6-8 bulan, atau tetap menggunakan BBM, dan pilihan kedualah yang dilakukan.(Ant/ADO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar